Istilah manajemen strategi merujuk kepada
proses manajemen untuk merumuskan visi, menentukan tujuan, menyusun strategi, mengimplementasikan
dan melaksanakan strategi, serta mengadakan koreksi penyesuaian dalam visi
tujuan, strategi dan pelaksanaannya yang tidak sesuai. Manajemen strategi dapat
didefinisikan sebagai serangkaian keputusan dan tindakan untuk memformulasikan,
mengimplementasaikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang dirancang
untuk meraih tujuan suatu perusahaan.
Manajemen strategi juga bisa diartikan sebagai
serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja
perusahaan dalam jangka panjang. Termasuk didalamnya pengamatan lingkungan (eksternal
maupun internal), perumusan strategi, implementasi strategi, evaluasi, serta
pengendalian. Bidang ilmu manajemen strategis menekankan pada pengamatan dan
evaluasi peluang (opportunities) dan ancaman (threats) lingkungan
dengan melihat kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) perusahaan.
Manajemen strategis pada prinsipnya merupakan pengambilan keputusan yang akan
menentukan apakah suatu organisasi itu unggul, dapat bertahan hidup, atau
menghadapi kematiannya. Tugas dari manajemen strategi adalah menggunakan
sebaik-baiknya sumberdaya organisasi dalam lingkungan yang berubah-ubah.
Berikut ada Beberapa pendapat para ahli mengenai
pengertian manajemen strategi, yang antara lain:
Menurut Hunger dan Wheleen (2003)
Manajemen strategis
adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja
perusahaan dalam jangka panjang. Dimana kegiatannya meliputi pengamatan
lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi serta
pengendalian.
Menurut
Pearce dan Robinson (1997)
Manajemen strategis adalah
kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan
(implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran
organisasi. Ini terdiri dari sembilan tugas penting:
1.
Merumuskan misi perusahaan meliputi rumusan
umum tentang maksud keberadaan (purpose), filosofi (philosophy) dan tujuan
(goal).
2.
Mengembangkan profit perusahaan yang
mencerminkan kondisi intern dan kapabilitasnya.
3. Menilai lingkungan ekstern perusahaan,
meliputi baik pesaing maupun faktor-faktor konstektual umum.
4. Menganalisis opsi perusahaan dengan
menyesuaikan sumber dayanya dengan lingkungan ekstern.
5. Mengidentifikasi opsi yang paling
dikehendaki dengan mengevaluasi setiap opsi yang ada berdasarkan misi
perusahaan.
6. Memilih seperangkat sasaran jangka
panjang dan strategi utama (grand strategy) yang akan mencapai pilihan yang
paling dikehendaki.
7. Mengembangkan sasaran tahunan dan
strategi jangka pendek yang sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi
umum yang dipilih.
8. Mengimplementasikan pilihan strategik
dengan cara mengalokasikan sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian
antara tugas, SDM, struktur, teknologi, dan sistem imbalan.
9. Mengevaluasi keberhasilan proses
strategik sebagai masukan bagi pengambilan keputusan yang akan datang.
Menurut
David (2009)
Manajemen strategis
sebagai seni dan penegtahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta
mengevaluasi keputusankeputusan lintas-fungsional yang memampukan sebuah
organisasi mencapai tujuannya. Manajemen strategis berfokus pada usaha untuk
mengintergrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi,
penelitian dan pengembangan,serta sistem informasi komputer untuk mencapai
keberhasilan organisasional.
Sehingga strategi sebagai upaya untuk
mengimplementasikan strategi yang ada di dalam sebuah organisasi strategi. Ada
beberapa pengertian strategi menurut:
Menurut Hunger dan Wheleen (2003)
Strategi merupakan
rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai
misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan
meminimalkan keterbatasan bersaing.
Menurut Pearce dan Robinson (1997)
Strategi sebagai suatu
rencana yang berskala besar dan berorientasi kepada masa depan untuk
berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran-sasaran
perusahaan.
Menurut Umar (2008)
Strategi didefinisikan
sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada
tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Menurut Hariadi (2005)
Strategi adalah suatu
proses yang dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan
strategi, menjalankan strategi, dan mnegevaluasi strategi dalam rangka
menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan
visi organisasi.
Menurut Porter (1996)
Strategi adalah
melakukan kegiatan yang berbeda dari saingan atau melakukan kegiatan serupa
dengan cara yang berbeda.
Pearce dan Robinson (1997) juga
menjelaskan bahwa lingkungan ekstern perusahaan terdiri dari tiga perangkat
faktor yang saling berkaitan memainkan peran penting dalam menentukan peluang,
ancaman, dan kendala yang dihadapi perusahaan. Lingkungan jauh terdiri dari
faktor-faktor yang bersumber dari luar, dan biasanya tidak berkaitan dengan
situasi operasi suatu perusahaan tertentu seperti faktor ekonomi, sosial,
politik, teknologi, dan ekologi. Faktor-faktor yang lebih langsung mempengaruhi
prospek perusahaan bersumber pada lingkungan industrinya, meliputi hambatan
masuk, persaingan diantara anggota industri, adanya produk substitusi, serta
daya tawar-menawar pembeli dan pemasok. Lingkungan operasional terdiri dari
faktor-faktor yang mempengaruhi situasi persaingan perusahaan seperti profil
pelanggan, posisi bersaing, pemasok, kreditor dan pasar tenaga kerja.
loading...
0 komentar:
Post a Comment