Renungkan dan Syukurilah

Ingatlah setiap nikmat Allah yang dianugerahkan kepada kita. Karena dia telah melipatkan nikmatnya dari ujung rambut hingga ke bawah telapak kaki.


Kesehatan badan, kemanan negara, sandang pangan, udara dan air, semuanya tersedia dalam hidup kita, namun begitulah kita memiliki dunia tetapi tidak pernah menyadarinya, kita menguasai kehidupan tetapi tidak pernah mengetahuinya.


Kita memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua tangan dan dua kaki.


Apakah berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu yang sepele, sedang kaki ancapkali bengkak jika digunakan untuk berjalan terus-mnerus tanpa henti? Apakah berdiri tegak diatas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak kuat dan suatu ketika patah?
Maka sadarilah, betapa nikmatnya diri kita manakala tertidur lelap, ketika sanak saudara disekitar kita tidak bisa tidur karena sakit yang mengganggunya? Perahkah kita merasa nista manakala dapat menyantap makanan lezat dan minuman dingin saat masih banyak orang disekitar kita yang tidak bisa minum karena sakit?
           Coba pikirkan betapa besarnya fungsi pendengaran, yang dengannya allah menjauhkan kita dari ketulian. Coba renungkan dan raba kembali mata kita yang tidak buta ingatlah kulit kita yang terbebas dari penyakit lepra dan supak. Dan renungkan betapa dahsyatnya fungsi otak kita yang selalu sehat dan terhindar dati kedilaan yang menghinakan.
Adakah kita ingin menukar mata kita dengan emas sebesar gunung uhud, atau menjual pendengaran kita sebesar perak satu bukit? Apakah kita ingin membeli istana-istana yang menjulang tinggi dengan lidah kita, hingga kita bisu? Maukah kita menukar kedua tangan kita dengan untaian mutiara sementara kita buntung?
Begitulah, sebenarnya kita berada dalam kenikmatan tiada tara dan kesempurnaan tubuh, tetapi kita tidak menyadarinya, kita tetap merasa resah, suntuk, sedih, dan gelisah, meskipun kita masih mempunyai nasi hangat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu yang tenang untuk tidur pulas dan kesehatan untuk terus berbuat.
Kita ancapkali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga kita lupa mensyukuri yang sudah ada. Jiwa kita mudah terguncang hanya karena kerugian materi yang mendera. Padahal kita masih memegang kunci kebahagiaan, memiliki jebatan pengantar kebahagiaan, karunia kenikmatan, dan lain sebagainya, maka pikirkan semua itu dan kemudian syukurilah!

Pikirkan dan renungkan apa yang ada pada diri, keluarga, rumah, pekerjaan, kesehatan, dan apa aja yang tersedia di sekeliling kita. Dan janganlah termasuk golongan

loading...

0 komentar:

Post a Comment