Pengertian Perencanaan
Perencanaan dapat diibaratkan sebagai
inti manajemen, karena perencanaan membantu untuk mengurangi ketidakpastian di
waktu yang akan datang. Perencanaan sumber daya manusia (human resources
planning) adalah esensial bagi penarikan, seleksi, latihan dan pengembangan,
dan kegiatan-kegiatan personalia dalam organisasi. Perencanaan sumberdaya
manusia merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan
datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan
oleh kondisi-kondisi tersebut.
Adapun definisi perencanaan adalah
proses memutuskan tujuan-tujuan apa yang akan dikejar selama satu jangka waktu
yang akan datang dan apa yang dilakukan agar tujuan-tujuan itu dapat tercapai. Perencanaan
efektif haruslah didasarkan atas fakta-fakta dan informasi dan tidak atas emosi
dan keinginan. Fakta-fakta yang bersangkutan langsung dengan situasi yang dalam
pembahasan, dikaitkan dengan pengalaman dan pengetahuan manajer itu. Seorang
perencana harus mampu untuk membayangkan pola kegiatan yang diusulkan dengan
jelas. Pada dasarnya perencanaan adalah suatu proses intelektual. Dengan
menggunakannya, para manajer mencoba memandang ke depan, menduga-duga
kemungkinan-kemungkinan, bersedia siap untuk hal tak terduga, memetakan
kegiatan-kegiatan, dan mengadakan urutan-urutan yang teratur untuk mencapai
tujuan-tujuan. Perencanaan yang memadai harus berlangsung sebelum kegiatan.
Rencana-rencana jangka pendek
menunjukan berbagai kebutuhan tenaga kerja yangn harus dipenuhi selama satu
tahun yang akan datang. Sedangkan rencana-rencana jangka panjang mengestimasi
situasi sumberdaya manusia untuk dua manusia untuk dua, lima, atau
kadang-kadang sepuluh tahun yang akan datang.
Dan dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan
secararapi, benar, dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik.
Sesuatutidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Hal ini merupakan prinsip
utama dalam ajaran Islam.
Sebagaimana sabda Nabi:
Artinya:
”Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukansesuatu
perkerjaan, dilakukan secara Itqon (tepat, terarah, jelas,dan tuntas).”(HRThabrani).
Tujuan
dan Kegunaan Perencanaan
Ketersediaan sumber daya manusia yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan tugas-tugas pada masa-masa yang akan datang adalah sangat
penting untuk memastikan bahwa kegiatan perusahaan dapat terlaksana dengan
baik. Ketika diramalkan ada kekurangan dibandingkan dengan kebutuhan,
perusahaan dapat melakukan perekrutan pegawai baru, promosi dan transfer secara
proaktif sehingga tidak mengganggu kegiatan perusahaan.
Tindakan-tindakan yang akan dilakukan harus
direncanakan sebelumnya untuk memastikan atau meminimalkan gangguan pada
rencana-rencana perusahaan. Jika jumlah pegawai lebih besar daripada kebutuhan,
itu mengimplikasikan bahwa perusahaan kurang baik memanfaatkan sumber daya
manusianya dan sebaliknya. Secara lebih luas dapatlah dikatakan bahwa
perencanaan sumber daya manusia yang baik akan:
1. Memperbaiki
pemanfaatan sumber daya manusia
2. Menyesuaikan
aktivitas sumber daya manusia dan kebutuhan di masa depan secara efisien
3. Meningkatkan
efisiensi dalam menarik pegawai baru dan
4. Melengkapi
informasi sumber daya manusia yang dapat membantu kegiatan sumber daya manusia
dan unit organisasi lain.
Langkah-langkah
Perencanaan SDM
Sesuai dengan fungsinya untuk membantu perusahaan
dalam mencapai tujuannya dari aspek sumber daya manusia, sebagaimana disinggung
diatas, dan fokus perhatian perencanaan sumber daya manusia ditujukan pada
proses peramalan dan penentuan kebutuhan SDM di masa depan, maka proses
penentuan tersebut dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. analisis
beberapa faktor penyebab perubahan kebutuhan sumber daya manusia
2. peramalan
kebutuhan sumber daya manusia
3. penentuan
kebutuhan sumber daya manusia di masa yang akan datang
4. analisis
ketersediaan (supply) sumber daya manusia dan kemampuan perusahaan dan
5. penentuan
dan implementasi program.
Konsep
Perencanaan
1. Proses
menentukan bagaimana sistem manajemen akan mencapai tujuan-tujuan,menentukan
bagaimana organisasi dapat mencapai apa yang ingin ditujunya.
2. Proses
menetapkan tujuan-tujuan dan rancangan tindakan, membangun peraturan-peraturan
dan prosedur, dan memperhitungkan hasil-hasil yang akan terjadi dimana yang
akan datang.
Dari kedua konsep tersebut dapat kita
simpulkan bahwa perencanaan merupakan proses awal bagi sistem manajemen untuk
mencapai tujuan-tujuannya. Hal ini disebabkan perencanaan merupakan proses
menentukan rancangan tindakan bagaimana organisasi membangun aturan-aturan dan
prosedur demi tercapainya tujuan organisasi tanpa melupakan
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dalam pelaksanaan perencanaan.
Perencanaan yang dilakukan oleh
organisasi harus bersifat fleksibel. Artinya perencanaan tersebut bisa
menyesuaikan terhadap lingkungan eksternal yang dinamis. Sebab faktor eksternal
merupakan hambatan terhadap pelaksanaan rencana yang akan dilakukan organisasi,
sehingga perencanaan itu sedikit banyak bisa diubah tanpa mengubah tujuan untuk
apa perencanaan itu dilakukan.
Definisi
dan Manfaat Perencanaan Sumberdaya Manusia
Milkovich & Mahoney (1979) memberikan definisi
sebagai berikut:
“Human Resource planning is
sistematically forecasts an organization’s future supply of and demand for
employees”.
Dengan mengestimasi jumlah dan jenis karyawan yang
dibutuhkan, organisasi akan dapat merencanakan dengan lebih baik kegiatan
rekrutmen, seleksi, pelatihan, perencanaan karier, dan kegiatan-kegiatan
lainnya. Perencanaan SDM memungkinkan setiap bagian organisasi untuk
menempatkan orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan jumlah yang tepat.
Selain itu, perencanaan SDM tidak hanya berguna untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah disetujui, tetapi juga menolong perusahaan untuk
melaksanakan perencanaan jangka pendek dan perencanaan strategis jangka
panjang.
Umumnya proses perencanaan SDM mencakup tiga
kegiatan yang satu sama lain merupakan urutan yang tidak dapat dibalik, yaitu
peramalan (forecasting), penyusunan program (programming), dan
evaluasi dan pengendalian.
1. Peramalan
(forecasting)
Kegiatan pada dasarnya adalah melakukan
estimasi kebutuhan akan SDM yang diperlukan oleh organisasi (labor demand),
estimasi jumlah tenaga kerja yang tersedia di dalam dan luar organisasi, dan
melakukan rekonsiliasi antara labor demand dan demand suplly.
2. Penyusunan
program (programming)
Kegiatan ini mencakup, yakni
a. Kegiatan
perumusan tujuan
b. Penetapan
berbagai alternatif program
c. Menyusun
strategi untuk memperoleh tenaga kerja dan
d. Merencanakan
tindakan yang akan diambil
3. Evaluasi
dan pengendalian
Merupakan
kegiatan untuk menilai apa-apa yang telah dilakukan pada tahap pertama dan
kedua, kemudian diumpanbalikkan kepada pengesahan rencana pelaksanaan. Kesemua kegiatan
tersebut hanya bisa berjalan secara efektif jika ditunjang oleh data
kepagawaian yang lengkap, yaitu yang mencakup:
a. Jumlah
tenaga kerja
b. Jenis
kelamin
c. Pendidikan
d. Keterampilan
e. Usia
f. Pengalaman
kerja
g. Jabatan
Alasan
Perlunya Perencanaan
Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat
program-program yang dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian
tujuan-tujuan di waktu yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan
pengambilan keputusan yang lebih baik. Oleh karena itu, perencanaan organisasi
harus aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif, sehingga manajemen tidak
hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tapi lebih menjadi peserta aktif dalam
dunia usaha.
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan:
1. untuk
mencapai “protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.
2. untuk
mencapai “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan
organisasi.
Beberapa
manfaat perencanaan adalah:
1. Membantu
manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan lingkungan
2. Memungkinkan
manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
3. Membantu
penempatan tanggung jawab lebih tepat
4. Memberikan
cara pemberian perintah untuk beroperasi
5. Memudahkan
dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
6. Membuat
tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
7. Meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti
8. Menghemat
waktu, usaha, dan dana
Beberapa
kelemahan perencanaan adalah:
1. Pekerjaan
yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata
2. perencanaan
cenderung menunda kegiatan
3. Perencanaan
mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
4. Kadang-kadang
hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap masalah pada saat
masalah tersebut terjadi.
5. Ada
beberapa rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten
Hubungan
Perencanaan Dengan Fungsi Lain
Perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dari
fungsi manajemen lainnya. Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan
manajerial lainnya adalah saling berhubungan, saling tergantung, dan
berinteraksi.
Pengorganisasian (Organizing), Perencanaan
menunjukkan cara dan perkiraan bagaimana mengorganisasikan sumber daya-sumber
daya organisasi untuk mencapai efektivitas paling tinggi. Pengarahan
(directing), Perencanaan menentukan kombinasi paling baik dari sumber
daya-sumber daya yang diperlukan untuk mengarahkan, mempengaruhi dan memotivasi
karyawan. Pengawasan (controlling), Perencanaan dan pengawasan saling
berhubungan erat. Pengawasan bertindak sebagai criteria penilaian pelaksanaan
kerja terhadap rencana.
Keberhasilan
Perencanaan Dalam Mencapai Tujuan
Dalam
mencapai tujuan organisasi, terdapat cara-cara agar tujuan itu dapat
terealisasi
1. Bahwa
pimpinan dan bawahan organisasi harus bekerja sama merumuskan perencanaan,
menentukan tujuan, menentukan standar kerja, dan memilih kegiatan yang akan
dilaksanakn demi mendorong tercapainya tujuan organisasi.
2. Kemudian
dalam tahap pelaksanaan kerja, bawahan atau karyawan harus menunjukkan kinerja
terbaik dan memberikan kemampuan maksimal demi tercapainya tujuan. Di sisi lain
pimpinan juga harus memberikan pengarahan bagi karyawan dengan cara yang baik
dan harus mampu memotivasi para karyawan.
3. Setelah
tujuan terealisasi, pimpinan dan bawahan hendaknya mengevaluasi tujuan
tersebut. Tujuan evaluasi adalah menemukan kekurangan dan kelemahan organisasi
dalam pelaksanaan tujuan, mengurangi resiko yang sama untuk tujuan berikutnya,
dan sebagai bahan pembelajaran.
Tipe-Tipe
Perencanaan
Menurut jangka waktu, perencanaan digolongkan :
1. Perencanaan
jangka panjang
Perencanaan jangka panjang adalah
rencana yang akan dijalankan oleh seluruh komponen dalam organisasi atau
perencanaan, dan dibuat dalam rangka pencapaian tujuan organisasi secara
keseluruhan.
2. Perencanaan
jangka menengah
Perencanaan jangka menengah adalah
rencana yang dijalankan untuk mencapai tujuan jangka menengah dan sebagai
dorongan tercapainya tujuan jangka panjang.
3. Perencanaan
jangka pendek
Perencanaan jangka pendek adalah rencana
yang dijalankan untuk mencapai tujuan jangka pendek, dan sebagai dorongan tercapainya
tujuan jangka menengah.
Referensi:
DidinHafidhuddin
dan Henri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik, Gema Insani,
Jakarta, 2003,
George R. Terry, Leslie W. Rue, Dasar-dasar
Manaemen, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 1992
Hadiyah
Salim, TarjamahMukhtarulAhadits, PT. Alma’arif, Bandung, 1985,
Justine T. Sirait, Memahami
Aspek-aspek Pengelolaan Sumber Daya manusia dalam Organisasi, PT Grasindo, Jakarta,
2006
Marihot
Tua Efendi Hariandja, Manajemen Sumber Daya manusia Pengadaan, Pengembangan,
Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai, PT. Gramedia Widiarsana
Indonesia, Jakarta, 2002
T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan
Sumberdaya Manusia, BPFE, Yogyakarta, 1989,
loading...
0 komentar:
Post a Comment