Pengertian Investasi
Dewasa ini investasi sudah merupakan
gaya hidup yang mencirikan manusia modern. Terlebih lagi, media investasi yang
tersedia sudah semakin beragam saja. Berikut ini adalah beberapa pengertian
tentang investasi menurut Fisher and Jordan :
“
An Investment is a commitment of funds made in the expectation some positive
rate of return”.
Sedangkan Reilly mengatakan definisi investasi
sebagai berikut “The current commitment of dollars for a period of time
derive future payment that will compensate the investors for (1) the time of
funds are committed (2) Expected rate of inflation and (3) The Uncertainity of
future payment”.
Ada 3 atribut yang melekat dalam
suatu investasi, yaitu risiko, hasil dan waktu. Pengorbanan sumber daya ekonomi
dalam investasi dilakukan saat ini dengan tujuan mendapatkan hasil, ataupun
peningkatan kesejahteraan di masa yang akan datang dan tidak pasti (berisiko).
Investasi dapat dibagi menjadi 2
jenis, yaitu investasi pada real assets dan financial assets. Investasi
pada real assets berarti menanamkan investasi pada barang-barang seperti
mesin, gedung maupun tanah. Sedangkan investasi pada financial assets berarti
investasi pada sekuritas, baik yang diperdagangkan dalam pasar uang maupun
sekuritas pasar modal. Jenis sekuritas yang diperdagangkan dalam pasar uang
berdurasi waktu kurang dari satu tahun, sedangkan di pasar modal sekuritas yang
diperdagangkannya berdurasi waktu lebih dari satu tahun. Investasi di pasar
modal dapat berupa sekuritas ekuitas dan hutang, sekuritas ekuitas berupa saham
sedangkan hutang jangka panjang berupa obligasi.
Setiap investor memiliki motif dan
tujuan tertentu yang ingin dicapainya melalui keputusan investasi yang diambil.
Secara umum, tentunya motif berinvestasi adalah memperoleh keuntungan dalam
arti seluas-luasnya. Biasanya, motif-motif investasi khususnya di pasar modal
diantaranya adalah motif keamanan, pendapatan, spekulasi dan pertumbuhan.
Seorang investor tentu tidak memiliki motif tersebut di atas secara tunggal,
namun setiap investor memiliki preferensi masing-masing berkaitan dengan
motif-motif tersebut di atas.
Risiko dan Pengembalian (return)
Dalam investasi tentunya investor
menginginkan suatu tingkat hasil tertentu, dan tentunya juga hasil tersebut
bersifat tidak pasti. Ada 2 kemungkinan dalam investasi tersebut, yaitu hasil
lebih kecil dari yang diharapkan atau sebaliknya. Ketidakpastian itulah yang
disebut dengan risiko.Semua investasi tentunya berisiko.
Pengertian risiko menurut Watson
dan Brigham : “Investment risk that is related to the probability of
actually earning less than the expected return the greater the chance of low or
negative returns”.
Menurut Hartono risiko dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1.
Systematic Risk
Bagian dari risiko sekuritas yang
tidak dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio. Istilah lain dari risiko
ini adalah risiko pasar atau risiko umum atau risiko sistematik.
2.
Unsystematic Risk
Bagian dari risiko sekuritas yang
dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio. Istilah lain dari risiko ini
adalah risiko perusahaan, risiko spesifik atau risiko tidak sistematik.
Ada beberapa
tipe investor dalam berinvestasi. Tipe pertama disebut risk averse, yaitu
tipe investor yang tidak menyukai risiko. Tipe kedua adalah risk neutral, yaitu
tipe investor yang netral terhadap risiko. Tipe ketiga adalah risk seeker, yaitu
tipe investor yang menyukai risiko.
Referensi:
Fischer, Donald E. and Ronald J.
Jordan. Security Analysis and Portfolio Management. Sixth Edition.
Prentice Hall of India. 1996
Hartono, J. M. Teori Portofolio
dan Analisis Investasi. Edisi 2008. BPFE. Yogyakarta. 2008
Reilly, et al. Investment Analysis
& Portfolio Management. Thomson: South Western. 2003
Watson,
J. Fred and Bringham, Eugene F. 1993. Essentials of Managerial Finance. The
Dryen Press Harcourt Brace College
Publishing. 1993
loading...
0 komentar:
Post a Comment