Loyalitas Konsumen (Defisi, Karakteristik, Jenis dan Perancangannya )

image: segiempat.com

Loyalitas merupakan suatu kata yang biasanya digunakan untuk menggambarkan kesetiaan pelanggan agar senantiasa menggunakan produk perusahaan dalam jangka panjang. Menggunakan secara ekslusif dan merekomendasikan produk-produk perusahaan kepada teman dan rekannya. Loyalitas konsumen merupakan komitmen pelanggan terhadap suatu merek dan pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten.

Loyalitas konsumen dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu loyalitas merek (brand loyalty) dan loyalitas took (store loyalty). Terdapat dua pendekatan yang bisa dipakai dalam mempelajari loyalitas merek. Pertama, pendekatan instrumental conditioning, yang memandang bahwa pembelian yang konsisten sepanjang waktu ialah menunjukan loyalitas merek. Perilaku pengulangan pembelian diasumsikan merefleksikan penguatan atau stimulus yang kuat.

Menurut Indra Wijaya yang dikutip dalam jurnal ilmu manajemen yang mengemukakan bahwa, loyality is defined as non random purchase expressed over time by some decision making unit. Berdasarkan definisi tersebut terlihat bahwa loyalitas lebih ditujukan kepada suatu perilaku, yang ditujukan dengan pembelian rutin, didasarkan pada unit pengambilan keputusan.

Kotler mengatakan: “the long term success of the a particular brand is not based on the number of consumer who purchase it only once, but on the number who become repeat purchase”. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa konsumen yang loyal tidak diukur dari berapa banyak dia membeli, tapi dari berapa sering dia melakukan pembelian ulang termasuk merekomendasikan orang lain untuk membeli.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa loyalitas terbentuk dari dua komponen, loyalitas debagai perilaku yaitu pembelian ulang yang konsisten dan loyalitas sikap sebagai sikap yaitu sikap positif terhadap suatu produk atau produsen ditambah engan pola pembelian yang konsisten. Berdasarkan hal tersebuet, maka loyalitas konsumen terhadap suatu produk berhubungan dengan sikap positif yang dimiliki konsumen tersebut terhadap produk dengan melakukan pembelian ulang secara konsisten.

          Karakteristik Loyalitas Konsumen


Loyalitas pelanggan merupakan ukuran yang dapat diandalkan untuk memprediksikan pertumbuhan penjualan dan juga pelanggan dapat didepfinikan berdasarkan perilaku pembelian yang konsisten. Berikut adalah karakteristik dari loyalitas konsumen:
a.     Melakukan pembelian secara berulang secara teratur
Konsumen melakukan pembelian secara countinue pada suatu produk tertentu.
b.    Membeli antar lini produk atau jasa
Konsumen tidak hanya membeli jasa dan produk utama tetapi konsumen juga membeli lini produk dan jasa dari perusahan yang sama.
c.     Mereferensikan kepada orang lain
Dimana konsumen melakukan komunikasi dari mulut ke mulut berkenaan dengan produk tersebut.
d.    Menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing
Konsumen menolak untuk menggunakan produk atau jasa aalternatif yang ditawarkan oleh pesaing.
Pelanggan yang loyal merupakan aset bagi perusahaan, hal ini dapat dilihat berdasarkan karakteristik yang dimilikinya. Oleh karena itu, loyalitas konsumen merupakan suatu ukuran yang bisa diandalakan untuk memeprediksi pertumbuhan dimasa yang akan datang bagi suatu perusahaan.

Jenis-jenis Loyalitas Konsumen


Ada empat jenis loyalitas konsumen, yaitu:

a.    Tanpa Loyalitas (no Loyalty)

Beberapa konsumen yang tidak mengembangkan loyalitas terhadap produk atau  jasa tertentu. Artinya konsumen tidak akan pernah menjadi konsumen yang loyal, mereka hanya berkontribusi sedikit terhadap suatu perusahaan. Secara umum perusahaan harus menghindari suatu kelompok yang masuk kategori tanpa loyalitas untuk dijadikan target pasar karena mereka tidak akan pernah menjadi konsumen yang loyal.

b.    Loyalitas yang lemah

Keterkaitan yang lemah digabung dengan pembelian ulang tinggi akan menghasilkan loyalitas yang lemah. Konsumen yang memiliki sikap ini biasanya membeli berdasarkan kebiasaan. Dasar yang digunakan adalah untuk pembelian produk biasanya karena sudah terbiasa atau karena selalu menggunakan produk tersebut. Kesetiaan semacam ini biasanya banyak terjadi pada produk yang sering dipakai, tetapi menuutup kemungkinan konsumen yang memiliki loyalitas yang lemah berubah dengan cara mendekatkan diri kepada konsumen tersebut melalui produk yang dibandingkan pesaing.

c.     Loyalitas Tersembunyi

Tingkat preferensi yang relative tinggi digabunggkan dengan tingkat pembelian yang rendah menunjukan loyalitas yang tersembunyi. Pengaruh siuasi dan sikap yang menentukan pembelian ulang. Perusahaan dapat mengatasi loyalitas tersembunyi ini dengan cara memahami factor situasi yang berkontribusi pada loyalitas tersembunyi ini.

d.    Loyalitas premium

Merupakan jenis loyalitas yang terjadi bilamana suatu tingkatan karakteristik yang tinggi berjalan selaras aktifitas pembelian kembali. Loyalitas seperti inilah yang sangat diharapkan oleh prusahaan. Pada tingkat preferensi yang tinggi maka konsumen akan banggan menemukan dan menggunakan produk tersebut dan dengan senang hati membagi pengetahuan dari pengalaman mereka kepada teman, keluarga, atau knsumen lainya.

     Merancang dan Menciptakan Loyalitas Konsumen


Loyalitas konsumen tidak bisa tercipta begitu saja, tetapi harus dirancang oleh perusahaan, ada beberapa tahapan perencangan loyalitas konsumen, yaitu:

a.      Define Customer Value

1)     Identifikasi segmen pelanggan
2)  Definisi nilai pelanggan sasaran dan tentukan nilai pelanggan mana yang menjadi pendorong keputusan pembellian dan loyalitas.
3)    Ciptakan diferensiasi brands image.

b.      Design The Branded Customer Experience

1)    Mengembangkan pemahaman customer experience
2)    Merancang perilaku konsumen untuk merealisasikan brand promite
3) Merancang perubahan strategi secara keseluruhan untuk merealisasikan pengalaman yang baru.

c.       Equip people and deliever consistenly

1) Mempersiapkan pemimpin untuk menjalani dan memberikan pengalaman kepada pelanggan.
2)  Melengkapi pengetahuan da keahlian untuk mengembangkan dan memberikan pengalaman kepada pelanggan dalam setiap interaksi yang dilakukan pelanggan terhadap perusahaan.
3) Memperkuat kinerja perusahaan melalui pengukuran dan tindakan kepemimpinan.

d.      Sustain and people deliever performance

1)  Gunakan respon timbale balik pelanggan dan karyawan untuk memelihara pelanggan secara berkesinambungan dan mempertahankan pengalaman pelanggan.
2) Membentuk kerja sama antara HRD dengan proses bisnis yang terlibat langsung memberikan dan menciptakan pengalaman pelanggan.
3)  Secra terus menerus mengembangkan dan mengomunikasikan hasil untuk menanamkan brands customer experience yang telah dijalankan perusahaan.

e.       Memperdalam Hubungan

1) Untuk memperetat hubungan pelanggan dan perusahaan, memperoleh hubungan melalui branding atau cross selling layanan merupakan starategi yang efektif.
2) Memiliki beragam layanan dengan satu perusahaan pelanggan akan mendapatkan tingkatkan layanan yang lebih tinggi dan menerima layanan yang lebih baik, dan terkadang menerima bundling jasa dengan diskon harga.

f.       Mendorong loyalitas melalui imbalan finansial

1)  insentif pelanggan yang memiliki nilai financial disebut juga manfaat nyata. Seperti pemberian diskon pembelian dan royality rewards .
2)  Loyalitas berbasis imbalan financial memperkuat persepsi pelanggan  atas proposisi dan tingkat penggunaan produk yang lebih tinggi.

g.      Mendorong loyalitas melalui imbalan  non-finansial

1)  Imbalan non-finansial disebut juga manfaat halus, yaitu menyediakan barang atau produk yang tidak bisa didenominasikan kedalam mata uang secara nyata daftar tunggu observasi bagian. Contoh memberikan perioritas pada daftar tunggu reservasi anggota program loylitas.
2)  Menghargai dan mencakup penghargaan atau apresiasai khusus, dikarnakan pelanggaan mendapatkan perhatian ektra bagi kebutuhan mereka.

loading...

0 komentar:

Post a Comment