Faktor Penentu Struktur Modal


Menurut Moeljadi penentuan Struktur Modal perlu mempertimbangkan beberapa hal, yang dapat dijelaskan dalam uraian berikut ini:
a.  Tujuan Perusahaan
Jika tujuan manajer adalah memaksimumkan kemakmuran/kekayaan para pemegang saham, maka struktur modal yang optimal adalah yang dapat memaksimumkan nilai pasar perusahaan. Sedangkan apabila tujuan para manajer memaksimumkan keamanan pekerjaannya, maka struktur modal yang optimal terletak pada leverage rata-rata perusahaan lain dalam satu industri.
b.  Tingkat leverage perusahaan dalam satu industri
c.  Kemampuan dana intern
Penentu utama dana intern adalah tingkat pertumbuhan pendapatan. Tingkat pertumbuhan pendapatan yang tinggi memungkinkan manajemen memperoleh dana yang lebih besar daripada laba ditahan yang akan mengurangi dana pinjaman.
d.  Pemusatan pemilikan dan pengendalian suara
Apabila saham yang ada dalam perusahaan hanya dimiliki oleh sejumlah kecil pemilik, maka manajer akan segan untuk mengeluarkan saham baru.
e.  Batas kredit
Usaha manajemen untuk menyesuaikan leverage dengan yang lain diinginkan dipengaruhi oleh sikap kreditor terhadap perusahaan tersebut.
f.   Ukuran Perusahaan
Suatu perusahaan yang berukuran besar lebih mudah memperoleh pinjaman jika dibandingkan dengan perusahaan kecil
g.  Pertumbuhan aktiva perusahaan
Pertumbuhan aktiva dapat dijadikan indikator bagi kesempatan pengembangan perusahaan pada waktu yang akan datang, sebab dapat memberikan gambaran bagi kebutuhan dana secara total dalam perusahaan tersebut.
h.  Stabilitas Earnings
Berhubung variabilitas earnings dapat menjadi ukuran risiko bisnis suatu perusahaan, maka calon kreditor cenderung memberikan pinjaman kepada perusahaan yang mempunyai earnings yang relatif stabil.
i.   Biaya modal sendiri
Karena biaya modal sendiri (cost of equity) dapat merefleksikan harga saham, maka turun naiknya harga saham akan menunjukkan harapan bagi equity financing yang murah/mahal yang dapat mengakibatkan dept financing menjadi kurang/lebih menarik. Perubahan harga saham akan mempunyai hubungan yang negatif dengan rasio leverage
j.   Biaya utang
Jika biaya utang kd > rentabilitas aktiva re, maka penambahan utang akan membawa efek yang unfavourable bagi rentabilitas modal sendiri.
k.  Tarif pajak
Karena pembayaran bunga merupakan tax-deductible bagi perusahaan, maka debt-financing akan lebih menarik daripada equity-financing. Dengan demikian, tarif pajak dan rasio leverage dihipotesiskan mempunyai hubungan yang positif.
l.   Perkiraan tingkat inflasi
Perkiraan tingkat inflasi akan mempengaruhi permintaan dan penawaran dan. Dalam keadaan inflasi yang tinggi, perusahaan lebih menyukai debtfinanciing.
m. Kemapuan dana sumber utang
Penawaran dana secara agregat terutama dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Berkurangnya ketersediaan dana ekstern mengakibatkan debtfinancing menjadi lebih mahal.
n.  Kebiasaan umum di pasar modal
Kebiasaan yang kaku di pasar modal, misalnya investor yang hanya menyenangi surat-surat berharga yang dikeluarkan oleh bank, perusahaan asuransi, dan public utility, akan menyulitkan perusahaan untuk segera mengubah struktur modalnya.
o.  Struktur aktiva
Apabila komposisi aktiva suatu perusahaan bersifat capital-intensive, maka yang diutamakan adalah equity-financing. Artinya, modal pinjaman hanya merupakan pelengkap, terutama untuk memenuhi kebutuhan dana bagi modal kerja.


Sumber:
Mulyadi, Manajemen Keuangan: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif , Banyumedia, Malang,  2006
loading...

0 komentar:

Post a Comment