Kata manajemen berasal dari dari
bahasa Belanda Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan
agree yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere
yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa
Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management,
dan manager orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.
Dalam bukunya Hasibuan, Manajemen
diartikan sebagai ilmu dan seni dalam mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Richard L. Daft manajemen (management)
adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien
melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya
organisasi. Terdapat dua ide penting dalam definisi di atas:
1.
Keempat
fungsi, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendlian
2.
pencapaian
tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien.
Fungsi-fungsi manajemen dari
manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian.
1.
Perencanaan
Bagi manajer
personalia, perencanaan berarti menetapkan terlebih dahulu program-program
kepegawaian yang dapat memberi andil terhadap pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan oleh organisasi.
2.
Pengorganisasian
Organisasi
adalah alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, manajer personel harus
membentuk satu organisasi dengan cara merancang struktur yang menggambarkan
hubungan antar tugas-tugas, antara pegawai, dan antar faktor-faktor fisik.
3.
Pengarahan
Secara logis,
langkah berikutnya adalah pengoperasian, artinya mengerjakan sesuatu yang telah
direncanakan. Namun, hal ini harus didahului oleh proses pengarahan atau
pemberian komando agar pegawai mulai bekerja. Pada dasarnya fungsi ini akan
menumbuhkan kemauan pegawai untuk mulai bekerja secara efektif.
4.
Pengendalian
Kegiatan-kegiatan
yang biasa dilakukan dalam proses pengendalian berupa observasi terhadap
kegiatan-kegiatan dengan perencanaan. Di samping itu, juga melakukan
koreksi-koreksi terhadap selama rencana sedang dilaksanakan.
Di samping adanya fungsi-fungsi manajemen
tadi, maka seorang manajer persona harus juga memiliki kemampuan dalam
fungsi-fungsi operasional. Fungsi-fungsi operasional tersebut adalah
perencanaan, perolehan (procurement), pengembangan (training and
development), Kompensasi (compensation), Integrasi (integration),
pemeliharaan, pendisiplinan dan pemutusan hubungan kerja (separation).
1.
Perencanaan
Intinya
perencanaan sumber daya manusia dalam organisasi merupakan seperangkat kegiatan
yang berkaitan dengan perencanaan akan kebutuhan pegawai/sumber daya manusia
dari suatu organisasi di masa mendatang. Perencanaan sumber daya manusia
memungkinkan bagian-bagian dari suatu organisasi memperoleh pekerjaan dengan
jumlah yang tepat, kualitas yang memadai, dan dalam waktu yang diperlukan pula.
2.
Perolehan/penarikan
pegawai
Fungsi
pertama yang harus dioperasionalisasikan oleh bagian kepegawaian, yaitu yang berkaitan
dengan masalah untuk memperoleh pegawai yang baik dalam jenis dan jumlah maupun
waktunya yang tepat sehingga dapat melaksanakan usaha pencapaian tujuan
organisasi dengan baik. Kegiatan-kegiatan ini mencakup:
a.
Recruitment (penarikan)
b.
Selection (pemilihan)
c.
Placement (penempatan)
d.
Pengembangan
3.
Pengembangan
dalam arti luas adalah berbagai kegiatan yang berkenaan dengan peningkatan
keterampilan melalui berbagai latihan, yang sangat penting dilakukan untuk
dapat menampilkan cara kerja yang memadai.
4.
Kompensasi
Fungsi ini
dapat didefinisikan sebagai pemberian penghargaan langsung maupun tidak
langsung, finansial maupun non-finansial yang adil dan layak kepada karyawan
atas sumbangan mereka dalam pencapaian tujuan organisasi. Pengertian kompensasi
lebih luas dari pada pengertian gaji dan upah semata-mata, karena kompensasi
terhadap karyawan menambahkan aspek penghargaan tidak langsung dan
non-finansial ke dalam konsep balas jasa (remuniration) secara
keseluruhan.
5.
Pengintegrasian
Hal ini
berkaitan dengan usaha untuk menghasilkan situasi dimana terjadi
penyesuain/pencocokan antara kepentingan yang bersifat individual, organisasi
maupun kemasyarakatan. Konsekuensi dari usaha ini adalah melibatkan
masalah-masalah atau aspek-aspek perasaan, sikap dari pegawai yang dihubungkan
dengan prinsip-prinsip dan kebijakan-kebijakan organisasi.
6.
Pemeliharaan
Menurut M.S
Sehwarat dan J.S Narang, (2001) dalam bukunya “Production Management”
pemeliharaan (maintenance) adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara
berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai
dengan standar (sesuai dengan standar fungsional dan kualitas).
7.
Pendisiplinan
Menurut
Soegeng Pridjominto, (1993:15) mengemukakan Disiplinadalah suatu kondisi yang
tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban”.
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraruran
perusahaan dan norma-norma yang berlaku.
8.
Pemutusan
hubungan kerja
Jika pada
awal organisasi menarik pegawai kerja dari masyarakat, pada suatu saat tertentu
organisasi juga akan mengembalikan pegawai tersebut ke masyarakat. Untuk
kepentingan ini perlu di atur bagaimana sebaiknya suatu proses pemutusan
hubungan kerja dilakukan oleh organisasi. Melalui pengaturan ini diharapkan
proses pemutusan hubungan kerja tidak mempunyai dampak yang negatif, baik bagi
individu, organisasi maupun masyarakat.
Husaini Usman, Manajemen
Teori Praktik dan Riset Pendidikan, Edisi kedua, Jakarta: PT Bumi Aksara,
2008,
MalayuS.P. Hasibuan, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009,
Richard L. Daft,
Management (Manajemen), Jakarta: Salemba Empat, 2006,
loading...
0 komentar:
Post a Comment